Sekilas saja
Namaku Ria Ridwana, sering dipanggil dengan sebutan Rey. Seperti anak laki-laki saja, kata orang. Aku terlahir dari sepasang insan karuania yang ditemukan secara tidak disengaja, mereka kedua orangtuaku yang senantiasa mendidikku dengan sentuhan murni nan alusnya. Aku sayang mereka. Sebenarnya dan kenyataannya memang, aku terlahir bukan untuk seorang penulis apalagi yang pintar dalam segi hal mengenai sastra. Aku sama sekali tak tergolong orang-orang seperti itu. Tapi entah mengapa rasanya jari-jari lentik selalu ingin rasanya bergerak entah kemana, seperti mengarahkanku kepada dunia masa depan yang akan kudatangi nantinya. Aku masih bingung dengan semua ini.
Namaku Ria Ridwana, sering dipanggil dengan sebutan Rey. Seperti anak laki-laki saja, kata orang. Aku terlahir dari sepasang insan karuania yang ditemukan secara tidak disengaja, mereka kedua orangtuaku yang senantiasa mendidikku dengan sentuhan murni nan alusnya. Aku sayang mereka. Sebenarnya dan kenyataannya memang, aku terlahir bukan untuk seorang penulis apalagi yang pintar dalam segi hal mengenai sastra. Aku sama sekali tak tergolong orang-orang seperti itu. Tapi entah mengapa rasanya jari-jari lentik selalu ingin rasanya bergerak entah kemana, seperti mengarahkanku kepada dunia masa depan yang akan kudatangi nantinya. Aku masih bingung dengan semua ini.
Komentar
Posting Komentar